Dalamperan dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi indonesia.
90Kelas XII Bahasa Indonesia Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks Editorial Pada pembelajaran sebelumnya kamu sudah mengetahui bahwa teks editorial dapat diasumsikan sebagai sikap atau pandangan redaksi media terhadap suatu peristiwa. Sikap ini diawali dengan rumusan pernyataan umum atau tesis atas peristiwa yang terjadi di masyarakat. Redaktur menguatkannya dengan argumentasi-argumentasi.
Pembahasan Rumuskan Kembali Dalam Kalimat Baru Pernyataan Umum Dalam Paragraf Pertama Kata kunci paragraf adalah kata-kata penting yang terdapat pada suatu paragraf. Paragraf pertama teks di atas beisi tentang kenaikan harga elpiji tabung 12 kg sebebsar 50 persen. Kata kunci paragraf pertama adalah Pertamina, kenaikan harga, dan elpiji.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Page 94 - Buku Paket Kelas 12 Bahasa Indonesia P. 94 Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya. Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia. Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sumber Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014 Membaca teks editorial sebagai jenis eksposisi memerlukan proses yang analitis. Tahapan-tahapannya jelas harus dimulai dari awal sebuah teks. Misalnya, paragraf pertama sebagai pernyataan umum tesis, paragraf- paragraf berikutnya sebagai argumentasi, dan paragraf terakhir sebagai penegasan. Berdasarkan tahapan tersebut, cobalah kamu kerjakan latihan berikut ini. 1. Coba tulis kembali judul tulisan yang kamu baca. 2. Apa yang kamu pahami dari judul tersebut? Rumuskan dalam kalimat baru pemahamanmu tersebut. 3. Apa kata kunci dalam paragraf pertama? 4. Rumuskan kembali dalam kalimat baru pernyataan umum dalam paragraf pertama berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. 88 Kelas XII Bahasa Indonesia
Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi hingga Bahkan di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya. Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR R1, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi indonesia. Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sumber Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014 Rumuskan kembali dalarn kalimat baru argumentasi dalam paragraf kedua berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.
- Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 88 89, mengidentifikasi isi teks editorial. Sebelum membahas kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 88 89, baca terlebih dahulu teks editorial berjudul Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina. Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 88 89, mengidentifikasi isi teks editorial diperuntukkan bagi siswa yang sedang mengerjakan Kurikulum 2013. Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 103, Isu Aktual tentang PHK Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 105, Menyusun Saran terhadap Isu Aktual Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 116, Penciptaan Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Membaca teks editorial sebagai jenis eksposisi memerlukan proses yang analitis. Tahapan-tahapan jelas harus dimulai dari awal sebuah teks. Tugas ! Berdasarkan tahapan tersebut, cobalah kamu kerjakan latihan berikut ini. 1. Coba tulis kembali judul tulisan yang kamu baca. 2. Apa yang kamu pahami dari judul tersebut? Rumuskan dalam kalimat baru pemahamanmu tersebut. 3. Apa kata kunci dalam paragraf pertama? 4. Rumuskan kembali dalam kalimat baru pernyataan umum dalam paragraf pertama berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. 5. Apa kata kunci dalam paragraf kedua? 6. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kedua berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. 7. Apa kata kunci dalam paragraf ketiga?
rumuskan kembali dalam kalimat baru pernyataan umum dalam paragraf pertama